Kegiatan itu dapat ditemukan dalam sebuah
permainan asah otak tradisional yang disebut Dam-daman, hampir mirip dengan
permainan catur. Bagi generasi ’80-an ke belakang, mungkin masih akrab
mengenal permainan itu. Bahkan sering pula memainkannya. Anak-anak, laki maupun
perempuan banyak yang menyukainya. Dimainkan oleh dua orang yang saling
berhadap-hadapan. Ketika waktu istirahat di sekolah, sambil menggembala ternak
di lapangan, atau saat menunggu waktu maghrib di bulan Ramadhan, dam-daman begitu
asyik dimainkan.
Adapun yang disebut pion dalam permainan
dam-daman biasanya paling banyak menggunakan batu kerikil sebesar ibu jari.
Setiap pemain memiliki 16 (enam belas) batu kerikil, dan yang lainya
menggunakan pecahan genting untuk membedakannya. Sementara papan permainannya
sendiri dapat di buat pada sembarang tempat. Bisa di atas tanah, lantai tembok,
papan kayu, kertas, dan lain-lain dengan menggunakan arang, kapur tulis,
ballpen, bahkan dengan menggunakan ranting kayu yang dicorat-coret di tas
tanahpun bisa juga, asal tampak ada garis lurus memanjang dan menyilang,
biasanya seukuran 20 X 30 cm.
Sedangkan cara bermain dam-daman adalah:
1. Dengan cara bergantian memindahkan
pion masing-masing sebagaimana permainan catur.
2. Untuk memulai permainan ini, kedua
pemain harus melakukan suit atau undian, siapa yang berhak memajukan
pion/batu kerikil duluan.
3. Pemain yang menang suit
dipersilahkan untuk memajukan pionnya satu langkah yaitu pion paling depan yang
berhadapan dengan pion lawan dan bisa yang mana saja.
4. Setelah pemain pertama memindahkan
pionnya maju selangkah, maka lawannya harus memindahkan pionnya juga selangkah.
5. Kemudian giliran pemain pertama
memakan (mengambilnya setelah dilangkahi) pion lawan. Yaitu dengan cara
melompati pion lawan.
6. dan jika salah satu pion kita mencapai
puncak, maka pion kita di beri kebebasan berjalan dengan berbagai langkah.
7. di anggap menang jika kita berhasil
memakan semua pion lawan.
Permainan dam-daman di jaman sekarang,
sudah sulit ditemukan di kalangan anak-anak. Entah apa sebabnya. Padahal
sebagaimana disebutkan, permainan ini merupakan permainan asah otak, dan
alangkah sayangnya kalau sampai lenyap menghilang tanpa ada kejelasan.
0 komentar:
Posting Komentar