Awal mulanya kesenian bola api dimainkan di Plajan oleh pemuda karang taruna dukuh umbuk-umbuk Rw 2. yang sudah dimainkan dari tahun ke tahun, setiap satu tahun sekali pada malam bulan ramadhan setelah shalat tarawih. ini sebagai penentangan terhadap orang-orang yang menganggap api sebagai hal yang besar dan menakutkan bagi mereka. karena para pemuda ini menganggap api itu untuk dimainkan, bukan orang yang dimainkan oleh api.
bola api terbuat dari kelapa yang sangat kering yang sudah tidak ada airnya,kemudian kelapa tersebut dikupas lapisan kulit terluar sehingga tinggal serabutnya saja. selanjutnya kelapa tersebut direndam dengan minyak tanah yang kemudian dibiarkan selama sehari semalam. kemudian saat akan main, kelapa tersebut dibakar.
permainan bola api harus dimainkan oleh orang-orang yang sudah ahli dan harus mempunyai tekhnik-tekhnik tertentu, karena permainan ini adalah permainan yang sangat berbahaya. sebelum para pemain memainkan bola api mereka harus dipimpin untuk diberi doa-doa khusus untuk menjaga keselamatan mereka.
Setelah di adakan rapat karang taruna tingkat desa dan telah disetujui oleh bapak lurah dan perangkat desa, kemudian permainan bola api ini di angkat sebagai kesenian tingkat desa. dan akan tetap dimainkan setiap tahun sekali pada malam bulan ramadlan, untuk pertama kalinya permainan bola api dimainkan di tingkat desa pada malam rabu tanggal 18 agustus 2010 dilapangan desa plajan sekalian sebagai peringatan hari kemerdekaan republik Indonesia. yang disaksikan oleh ribuan penonton dari seluruh penjuru desa plajan dan sekitarnya.